Duh, Satgas Jamban Sebut Toilet di Destinasi Wisata Pantai se-Jabar Kotor

- Selasa, 1 Juni 2021 | 16:54 WIB
Ketua Satgas Jamban Jabar, Feby Imam Permana (ke-2 dari kanan) saat memantau kelayakan toilet di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. (Ayocirebon.com/Erika Lia)
Ketua Satgas Jamban Jabar, Feby Imam Permana (ke-2 dari kanan) saat memantau kelayakan toilet di Desa Wisata Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. (Ayocirebon.com/Erika Lia)

KUNINGAN, AYOCIREBON.COM -- Kondisi toilet pada destinasi wisata se-Jawa Barat secara umum dinilai memprihatinkan, terutama di kawasan pesisir atau tepi laut (pantai).

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Jamban Provinsi Jabar, Feby Imam Permana mengungkapkan, toilet-toilet pada destinasi wisata se-Jabar cenderung kotor.

"Terutama objek wisata di kawasan pantai rata-rata tidak layak, (tempatnya) cenderung kotor dan airnya tidak bersih," ungkapnya di Kuningan, Senin, 31 Mei 2021.

Beberapa lokasi yang menjadi catatan pihaknya antara lain destinasi wisata pantai Indramayu maupun Sukabumi.

Pihaknya mengharapkan setiap destinasi wisata pantai yang memiliki air kotor untuk melengkapi diri dengan mesin penyaring air.

"Supaya air (yang digunakan saat membasuh di toilet) bersih dan layak," ujarnya.

Dia menyebutkan standar toilet yang dinilai layak, antara lain tempatnya kering dan airnya mengalir dengan lancar.

"Tentunya tempat (toilet) dan airnya pun bersih, terjangkau, dan kelistrikannya terpenuhi baik," cetusnya.

Satgas Jamban sendiri diketahui dibentuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno tahun ini.

Feby meyakinkan, pembentukan satgas untuk memastikan kebersihan dan kelayakan toilet pada destinasi-destinasi wisata, termasuk desa wisata hingga wisata religi.

"Kami biasanya menerima laporan dari masyarakat mengenai toilet yang dinilai tidak layak di destinasi wisata," katanya membeberkan cara kerja Satgas Jamban.

Tim asesor lantas akan memverifikasi lokasi yang dilaporkan. Setelahnya, barulah satgas akan mendatangi lokasi untuk membersihkan dan merevitalisasi toilet yang dianggap tak layak.

Pihaknya berencana merekrut tenaga outsourcing untuk menjaga toilet yang telah dibersihkan dan direvitalisasi.

"Percuma saja kalau sudah dibersihkan dan direvitalisasi, 1-2 jam kemudian setelah ditinggal satgas toilet itu akan kotor lagi kalau tak dijaga," terangnya.

Halaman:

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Terkini